Senin, 30 Mei 2011

Balada Alpha dan Omega

“Wajah ganteng, uang banyak, mobil bagus, tapi hati busuk itu sama dengan nol besar” (SAWOT)


Terlalu sibuk dengan dinamika yang ada membuat saya lupa untuk mengunggah cerita-cerita baru di blog ini, namun kini saya kembali dengan banyak cerita. Ada berita yang menarik untuk saya tuliskan di blog ini, buruk dan baik. Berita mana yang anda mau dengar? Tentu saja pasti yang baik akan jauh lebih menyenangkan, tapi lebih baik diawali dari yang buruk dulu saja. Kenapa yang buruk? Karena cerita film-film Hollywood rata-rata berakhir bahagia..he-he-he..

Oke, berita buruknya adalah saya mengakhiri hubungan saya dengan Ms.Dreams secara resmi. Kami berdua resmi berpisah karena alasan yang cukup menyakitkan sebenarnya : orang ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan..(eh? kok malah senam ya?). Maksud saya hanya ada orang ketiga, yang keempat dan seterusnya fiktif semata. Orang ketiga ini memang cukup berbahaya, bahkan bisa dibilang orang ini adalah gulma di padang rumput, batu karang di perjalanan, dan rumput berduri ditengah padang rumput. Menganggu dan merusak segalanya.

Awalnya memang tidak ada ke-khawatiran atas semua ini, saya juga membiarkan dia berjalan dengan, ya sebut saja, Mr.Monkey-lah. Tapi makin lama, Mr.Monkey ini makin berbahaya. Tidak hanya mengajari Ms.Dreams untuk makan pisang, tapi juga pokki rasa pisang (Lho?! Maksudnya??). Tidak hanya itu, Mr.Monkey ini juga mulai “menyimpangkan” hubungan saya dengan Ms.Dreams.

Secara fisik, Mr.Monkey ini memiliki tampilan yang (katanya) istimewa. Wajahnya tampan bak artis-artis (figuran) jaman sekarang. Uang pun melimpah, walau saya tahu pasti itu uang orang tua yang kemudian dihambur-hamburkan begitu saja, tapi itu bukan masalah : dia kaya. Mobil, jelas tidak perlu ditanyakan lagi, begitu elegan,eksotis,dan yang jelas itu bukan mobil dengan harga yang “murah”..tampilannya begitu menggoda, begitu luar biasa..ah, Seraa! (Lho?!). Dari ketiga hal ini, kekalahan telak menjadi milik saya dan itu sudah jelas terlihat dengan kasat mata. Saya mengakui itu dengan lila legawa (ikhlas).

Tapi secara hati, jelas Mr.Monkey ini bukanlah orang yang baik menurut saya. Berdasarkan hasil dari track record-nya, jelas pria ini bisa dilabeli sebagai pria yang kurang tepat untuknya (maaf bukan menjelek-jelekkan, kenyataan berbicara :D). Hatinya busuk walaupun tampilan fisiknya bagus, begitulah gambaran yang bisa terlihat.

Secara hati jelas untuk Ms.Dreams sangat istimewa. Saya jelas memberikan segala sesuatu yang terbaik untuknya, tak pernah setengah hati menjalankan semuanya, dan tak pernah bermain-bermain dengan segala keputusan. Perpaduan inilah yang membuat saya bisa melabeli diri bahwa hati saya “istimewa”. Selain itu, perpaduan dari rempah-rempah terbaik, dicampur biji kopi pilihan, dan tanaman-tanaman palawija di bumi nusantara menghasilkan perpaduan yang luar biasa yaitu Gantengin! (Halah!).

Jelas mungkin ini sedikit narsis, kenyataan berbicara lain memang. Konsep “istimewa” hati saya tak bisa mengalahkan konsep “hampir sempurna” secara fisik dari Mr.Monkey dari sudut pandangnya (mungkin?). Jelas saya kalah secara telak dan inilah kenyataan bung!

Sebenarnya ketika mau bertanya apakah hal ini menyakitkan dengan mantab saya akan menjawab “Ya!”, tapi hal ini bukanlah sebuah alasan untuk jatuh dan meratapi nasib. Jelas mungkin kenyataan memang pahit sekarang ini, tapi di masa mendatang siapa yang tahu? Saya sendiri tetap menyikapi ini dengan sewajarnya, tidak terlalu sedih dan senang. Bahkan saya tidak tahu apakah saya harus tertawa keras atau menangis sedu. Tapi semua itu terdengar konyol dan sangat menyedihkan jika diratapi.

I forget Jakarta/ All the friendly faces in disguise/ This time, I’m closing down this fairytale. Ada hal yang benar dari lirik lagu Adhitia Sofyan, Forget Jakarta, mungkin inilah saat mengucapkan selamat tinggal pada kenangan 5 tahun bersama. Menghapusnya seperti men-delete sebuah folder? Terlalu banyak hal yang indah untuk “dibakar” dan dilenyapkan berkaitan dengan kenangan saya, kamu, dan Jakarta. Mungkin dongeng ini hanya akan ditutup tapi tidak diakhiri. Mengakhiri dongeng yang sudah saya “ceritakan” selama 5 tahun tampaknya sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin. Apakah ada kemungkinan saya kembali? Masih banyak kemungkinan. Mungkin, mungkin, dan mungkin untuk sekarang ini.

Itulah berita buruk yang saya bawa dan masih tersisa berita baik-nya. Apakah berita itu? Seberapa bahagiakah berita itu? Saya akan menjawab mungkin ada sebuah titik terang ketika kegelapan ini muncul, sebuah pencerahan untuk memulai sesuatu yang baru.

Berita baiknya adalah saya tetap menjalankan hidup seperti biasanya, seakan-akan semua ini tidak terjadi. Saya menjalankan hidup ini dengan tegar, penuh semangat, dan senyuman pada setiap momennya. Untuk masalah relasi? Ternyata juga ada pencerahan. Sebut saja orang ini Ms.Princess, dia adalah salah satu orang manis dan tidak terlihat membosankan yang pernah saya temui.

Ms.Princess dan saya memang belum berkenalan dalam jangka waktu yang bertahun-tahun, tapi setidaknya sudah saling tahu informasi standar pada umumnya. Perkenalan diri dan percakapan singkat. Tapi entah kenapa saya merasa ada sebuah dinamika menarik yang akan saya temui dengan orang ini. Sejauh apa dan bagaimana, sampai tulisan ini diturunkan semua ini masih berlanjut.

Seperti apakah kisah kelanjutannya? Nantikan saja di cerita berikutnya, yang jelas tidak akan saya ceritakan di kisah ini. Dalam kehampaan hati, dinginnya malam, dan keheningan yang memekakan telinga (wuss, bahasanya!) tulisan ini dibuat..Semoga hari anda semua menyenangkan dan anda semua mampu untuk berjalan ditengah kerasnya badai atau ombak..Cheers!

Kamis, 05 Mei 2011

Sebuah Surat (Labil) Dari Masa Lalu

“Sometimes the heart sees what is invisible to the eye.” (H. Jackson Brown, Jr.)


Beberapa hari ini saya sempat iseng membuka folder-folder lama di laptop dan menemukan banyak dokumen menarik. Mulai dari cerpen-cerpen yang saya buat sewaktu duduk di bangku SMA sampai dengan surat-surat yang pada waktu itu saya buat. Saya menemukan sebuah surat, cukup lawas memang, permintaan maaf pada Ms.Dreams.

Surat itu merupakan surat minta maaf karena pada waktu itu saya dan dia sedang bertengkar karena ada beberapa masalah. Setelah di baca dan diamati lagi saya menyadari satu hal, betapa labilnya saya pada waktu itu. Tapi semua orang memang bisa menjadi labil dan itu merupakan hal wajar dan manusia. Penasaran dengan isi suratnya? Inilah surat yang saya buat ketika saya masih labil..:)

Dear Ms.Dreams,

Hey, apa kabar kamu disana? Udah berapa lama kita gak ngobrol ya? Semenjak kita berantem waktu itu kamu jadi gak mau ngomong sama sekali sama aku. Jujur aja aku khawatir lho, sumpah mati kesamber gledek! Aku bener-bener bingung, gak bisa makan dan tidur dengan tenang. Dalam pikiranku Cuma satu, kamu!

Kenapa sih kita masih diem-dieman kayak anak kecil gini? Mbok kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik, ngobrol dengan enak, dan masalah pun beres. Aku beneran takut kalo ini semua berlanjut dan kita mengucapkan kata yang paling gak enak itu. Aku gak mau kata “putus” itu keluar dan mengakhiri semua.

Oke, aku tau aku salah sama kamu. Aku salah karena udah marahin dan mungkin membuat kamu kecewa dengan kata-kataku. Jujur waktu itu aku emosi dan cemburu buta. Aku cemburu liat kamu sama cowok itu! Sumpah! Rasanya aku gak terima kamu jalan bareng sama cowok itu!

Aku tahu kalo dia itu temenmu, tapi apa salah kalo aku cemburu karena itu? Aku juga punya rasa cemburu. Aku tau apa yang jadi prasangkaku itu gak dewasa, konyol, dan gak masuk akal. Semua itu aku lakuin karena aku sayang sama kamu!

Aku harap dengan surat ini kamu bisa maafin aku, kita bisa ngobrol lagi kayak sebelumnya, dan hubungan ini bisa kembali kayak sebelumnya. Maafin aku yang udah salah sama kamu. Aku berharap kamu bisa ngerti dan mau maafin aku. Kalo memang kamu gak bisa terima itu, aku siap nerima apapun keputusanmu. Sekali lagi maafin kebodohanku.

Dari orang yang sayang denganmu

Surat ini mungkin juga bisa menjadi bukti bahwa dalam suatu masa kita pasti punya masa labil. Saya tidak percaya dengan orang yang tidak mengalami masa labil dalam hidupnya. Labil itu bukan dosa, itu adalah sebuah keadaan yang memang terjadi dan harus kita hadapi.

Bersama dengan kegalauan masa lalu, memori lucu, percakapan saya dan dia, dan segelas coklat panas tulisan ini dibuat..Semoga hari anda menyenangkan!...Cheers!

Rabu, 04 Mei 2011

Bukan Sebuah Halangan Untuk Tetap Maju ke Depan!

“Terkadang maut itu begitu dekat, hangat..sampai kita tak tersadar kita larut di dalamnya..tapi sanggup kah kita menjadikannya teman?”(SAWOT)


Halo blog! Lama sekali saya tak berbagi cerita denganmu. Banyak hal terjadi belakangan ini, termasuk kondisi fisik yang masih naik turun. Beberapa kali sempat mengalami kambuh penyakit lama. Sakit yang saya derita ini memang cukup mempengaruhi kegiatan yang berlangsung pada waktu itu, sekarang sudah lebih baik.

Pernahkah kalian membayangkan tentang kematian? Orang-orang menggambarkan kematian sebagai sesuatu yang dingin, mengerikan, dan kejam. Benarkah demikian adanya? Apakah memang kematian itu sebegitu mengerikannya? Saya membayangkan hal ini karena sakit yang saya derita. Berlebihan? Tergantung bagaimana orang menanggapinya.

Mungkin ketika kita melihat film animasi pendek Happy Tree Friends, kematian digambarkan dengan gambar-gambar yang "lucu" menurut versi mereka. Sebagian orang menganggap itu sebagai sesuatu yang mengerikan dan sebagian lagi menganggap itu konyol. Sama seperti ketika kita melihat kematian dari sudut pandang masing-masing orang, tidak semua beranggapan sama.

Semua ini berawal dari sakit yang saya derita. Ini sudah terjadi semenjak saya kelas 3 SMA pada waktu itu. Saya sempat mengalami sakit pukul 3 pagi dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Hasilnya memang cukup membuat saya tercengang dan takut setengah mati. Pada waktu itu saya sempat berkata dalam diri saya "Gusti, aku emoh mati sekarang..jangan yo.."

Sakit saya ini melebihi siksaan lahir batin ketika mendengarkan SM*SH konser tunggal selama 2 jam. Bahkan lebih buruk daripada konser non-stop Justin Bieber selama 24 jam. Cenat-cenut, cekat-cekot, semua saya rasakan. Beberapa kali memang masih harus diberikan obat pereda rasa nyeri untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi.

Rasanya cukup tersiksa, namun saya harus tetap bertahan. Kondisi ini tidak membuat saya mau untuk datang ke rumah sakit dan menjalani semua layaknya orang sakit. Saya sehat. Rasa sakit itu datang sesaat dan saya sudah bisa mengendalikan rasa sakitnya.

Mungkin, hal ini akan berbeda ketika saya tak memiliki orang-orang yang luar biasa di sekeliling saya. Mereka yang menguatkan saya untuk tetap bertahan. Saya juga berkata dalam diri saya sendiri, “hey, saya belum melakukan sesuatu yang berarti bagi kehidupan ini. Saya ingin memberikan sebuah perubahan walau sedikit saja!”. Mungkin hal yang saya lakukan di masa mendatang nanti lebih dahsyat dari fenomena Justin Bieber..:)

Saya tetap ingin menatap masa depan. Kondisi fisik ini mungkin memang cukup menganggu, tapi saya mencoba melawan itu. Masa depan nanti masih panjang dan saya yakin, suatu saat saya akan menjadi bagian dari perubahan yang terjadi di masa depan.

Bagi kalian yang merasa ingin mengakhiri hidup kalian atau menyerah pada keadaan, kalian tak lebih baik daripada SM*SH, Justin Bieber, ataupun fenomena yang cukup ajaib di masa sekarang. Hargailah kehidupan yang telah Tuhan berikan pada kalian. Kematian bukanlah solusi, harapan dan perjuangan adalah jawaban..:)

Bersama dengan sebuah refleksi hidup, keheningan, dan kesunyian tulisan ini dibuat..semoga tulisan yang cukup berat ini (?) menjadi renungan bagi yang membacanya..semoga hari anda menyenangkan!..Cheers!