“Sometimes the heart sees what is invisible to the eye.” (H. Jackson Brown, Jr.)
Beberapa hari ini saya sempat iseng membuka folder-folder lama di laptop dan menemukan banyak dokumen menarik. Mulai dari cerpen-cerpen yang saya buat sewaktu duduk di bangku SMA sampai dengan surat-surat yang pada waktu itu saya buat. Saya menemukan sebuah surat, cukup lawas memang, permintaan maaf pada Ms.Dreams.
Surat itu merupakan surat minta maaf karena pada waktu itu saya dan dia sedang bertengkar karena ada beberapa masalah. Setelah di baca dan diamati lagi saya menyadari satu hal, betapa labilnya saya pada waktu itu. Tapi semua orang memang bisa menjadi labil dan itu merupakan hal wajar dan manusia. Penasaran dengan isi suratnya? Inilah surat yang saya buat ketika saya masih labil..:)
Dear Ms.Dreams,
Hey, apa kabar kamu disana? Udah berapa lama kita gak ngobrol ya? Semenjak kita berantem waktu itu kamu jadi gak mau ngomong sama sekali sama aku. Jujur aja aku khawatir lho, sumpah mati kesamber gledek! Aku bener-bener bingung, gak bisa makan dan tidur dengan tenang. Dalam pikiranku Cuma satu, kamu!
Kenapa sih kita masih diem-dieman kayak anak kecil gini? Mbok kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik, ngobrol dengan enak, dan masalah pun beres. Aku beneran takut kalo ini semua berlanjut dan kita mengucapkan kata yang paling gak enak itu. Aku gak mau kata “putus” itu keluar dan mengakhiri semua.
Oke, aku tau aku salah sama kamu. Aku salah karena udah marahin dan mungkin membuat kamu kecewa dengan kata-kataku. Jujur waktu itu aku emosi dan cemburu buta. Aku cemburu liat kamu sama cowok itu! Sumpah! Rasanya aku gak terima kamu jalan bareng sama cowok itu!
Aku tahu kalo dia itu temenmu, tapi apa salah kalo aku cemburu karena itu? Aku juga punya rasa cemburu. Aku tau apa yang jadi prasangkaku itu gak dewasa, konyol, dan gak masuk akal. Semua itu aku lakuin karena aku sayang sama kamu!
Aku harap dengan surat ini kamu bisa maafin aku, kita bisa ngobrol lagi kayak sebelumnya, dan hubungan ini bisa kembali kayak sebelumnya. Maafin aku yang udah salah sama kamu. Aku berharap kamu bisa ngerti dan mau maafin aku. Kalo memang kamu gak bisa terima itu, aku siap nerima apapun keputusanmu. Sekali lagi maafin kebodohanku.
Dari orang yang sayang denganmu
Surat ini mungkin juga bisa menjadi bukti bahwa dalam suatu masa kita pasti punya masa labil. Saya tidak percaya dengan orang yang tidak mengalami masa labil dalam hidupnya. Labil itu bukan dosa, itu adalah sebuah keadaan yang memang terjadi dan harus kita hadapi.
Bersama dengan kegalauan masa lalu, memori lucu, percakapan saya dan dia, dan segelas coklat panas tulisan ini dibuat..Semoga hari anda menyenangkan!...Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar