Kamis, 02 Desember 2010

Kasih Yang Berbeda dan Ironi Kehidupan

Aku dan kamu, kita berbeda satu sama lain. Tapi kita bisa saling mengisi dan biarkan diri kita saling memiliki di tengah kerumunan manusia yang mungkin tidak akan memahami kita bahwa kita berbeda. (Seseorang Dari Masa Lalu)



Cinta memang sesuatu yang kompleks. Kadang cinta itu bisa membuat seseorang benar-benar dibuat mabuk olehnya melebihi mabuk minuman keras seperti anggur merah atau pun santoso. Memang benar bahwa cinta itu berjuta rasanya dan bisa membuat orang dibutakan olehnya. Sebuah percakapan antara saya dan mas Bagus membawa saya ke sebuah ide untuk menuliskan tulisan ini. Sedikit satir akan kehidupan di negeri ini yang katanya menghargai keberagaman.

Apakah kita pernah membayangkan diri kita jatuh cinta kepada orang-orang yang selalu kita cap berbeda? Entah itu berarti cinta sesama gender, cinta yang berbeda keyakinan, ataupun cinta yang berbeda kultur. Kita pasti akan selalu mencibirkan bibir kita seraya berkata bahwa mereka-mereka ini adalah "orang aneh" bahkan mungkih harus dilenyapkan.

Manusia diciptakan oleh Tuhan, Gusti, Sang Hyang Widi, Yesus atau apapun orang-orang menyebut-Nya untuk saling mencintai sesamanya. Apakah salah ketika cinta yang berbeda itu kemudian muncul ditengah-tengah masyarakat?

Saya sendiri merasakan betapa sulitnya orang-orang menerima pasangan yang berbeda. Saya dan seseorang di masa lalu saya dulu adalah pasangan yang berbeda keyakinan. Keyakinan inilah yang menjadi jurang pemisah di antara kita berdua. Saya dan dia merasa itu bukan suatu masalah besar, tetapi orang-orang lainnya yang membuat kami merasa demikian. Mencoba untuk membuat kami merasa bersalah dan bisa mengadili kami dengan persepsi mereka.

(Lovers on the Edge, Hasil karya sendiri, hak cipta dilindungi oleh yang berwenang)

Saya masih anak ingusan waktu itu, masih berseragam putih abu-abu. Dengan emosi yang masih meledak-ledak, walau saya ini tergolong orang yang cukup sabar, jelaslah hal seperti ini akan saya tanggapi dengan kata-kata "Anjing!" atau "Persetan!". Saya dan dia saling mencintai, kenapa kami harus di pisahkan?

Inilah ironi kehidupan orang-orang yang memiliki cinta yang "berbeda". Penolakan dan penolakan lah yang selalu di dapatkan di negeri yang katanya penuh keberagaman ini. Tidak banyak orang yang bisa mengerti walaupun segelintir orang masih menghargai orang-orang dengan cinta mereka yang "berbeda". Cinta sebenarnya sama, tapi orang-oranglah yang membuat cap perbedaan itu timbul dan membekas.

Sebuah kenangan manis saya pun tersaji lewat gambar di atas, menunjukan betapa indahnya saat-saat itu. Bahkan kami berdua tidak pernah membahas masalah perbedaan tersebut. Bersama dengan tulisan ini saya meluapkan pemikiran saya, sebagai salah satu korban (atau apa?) cinta yang "berbeda", berbeda keyakinan. Mungkin apa yang saya alami jauh lebih beruntung dari mereka yang "berbeda" lainnya.

Seperti yang dikatakan oleh Superman Is Dead dalam lagunya Kuat Kita Bersinar, "ayo bangun dunia di dalam perbedaan, jika satu tetap kuat kita bersinar. Harus percaya tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa". Perbedaan itu bukan sesuatu yang aneh, tetapi itulah sebuah pilihan hidup.

Diantara ratusan buku, laptop, kursi, dan omelan-omelan tulisan ini dibuat. Semoga hari anda menyenangkan, cheers!

Tidak ada komentar: